Rebutan
“Pada suatu hari, ada sebuah kerajaan dimana kerajaan itu dipimpin oleh Raja yang perkasa, Ia sangat di hormati oleh rakyatnya. Raja Alvino sangat bahagia karena ia memiliki seorang putra dari permaisurinya yang sangat ia cintai yaitu Ratu Dita. Mereka juga mengambil rakyatnya karena kasian untuk menjadi pelayannya, pelayan itu bernama Alia,”
PLETAK.
Satu tampolan mendarat di kening Dita. “kagak usah ngadi-ngadi lu maemunah! Yang cocok jadi permaisuri raja itu cuma gue, Ratu Alia.” Ucap Alia bangga, lalu ia berdiri di atas kursi sembari melambai lambaikan tangannya, seakan akan di kelas ini adalah istana kerajaan.
Untung kelas sepi, kalo tidak, udah dianggap gila ni bocah.
“ga ada ga ada, Vino itu cocoknya sama gue! Dita dan Vino… Awww serasinya,” tungkas Dita, ia lalu mencakupkan kedua tangannya, kemudian ia taruh di pipi sebelah kanan, Membayangkan dirinya dan Vino berjalan jalan di sebuah danau, berdua, tak ada pengganggu.
Alia menoleh kearah Dita, lalu ia turun dari kursi dan kembali duduk di samping Dita, “eh pantat kuda, dimana mana Vino itu cocoknya sama gue! Liat deh nama depan Vino dan gue kan sama sama huruf A, jadi Alvino itu jodohnya Alia.” Ujar Alia memberi pencerahan,yang gk cerah cerah amat, gk penting juga.
“jangan gila! Lagian Ini cerita gue! Gue sutradaranya! No debat!” Ujar Dita tak terima.
“mana bisa gitu! Vino itu cuma buat gue seorang! Titik.” Tungkas Alia.
BRAKKK!!
Gebrakan meja dari arah belakang mereka membuat ke empat orang yang ada di kelas kaget berjamaah.
“EHHH AYAM!”
“KAMPRET!”
“GOBLOK!”
Begitulah kelatahan dari ke empat orang ini ketika kaget, mereka kompak melihat orang yang menggebrak meja itu, Dara yang sedari tadi tidur sambil memasang headsetnya pun, spontan mengambil buku yang ada di sampingnya lalu ia lemparkan kearah Kila, yaitu sebagai tersangka utama penggebrakan meja secara tiba tiba.
“Aw…..”
“gaada akhlak lu Ki! Untung gue gak punya penyakit jantung, coba kalo punya, sukur sukur gue masih hidup, kalau langsung is dead gimana? nangis nangis kejer lu entar, terus nyesel.” Omel Dara, sambal mengelus dadanya.
“kayak emak gue lu ngomelnya, lagian kasi tau tuh temen lu, ngerebutin cowo yang kagak jelas mau sama lu pada ato kagak.” Omel Kila tak kalah, sambal menunjuk Dita dan Alia, lalu ia duduk kembali.
“eitss jangan salah,liat aja nanti, Vino pasti mau sama gue!” ujar Dita.
“kagak kagak, dia gak mau sama lu, doi mau nya sama gue!” bantah Alia. Dita menggeleng,” Gue!”
”Gue!”sahut Alia tak terima.
“POKOKNYA GUE!!!”
“STOPPP!!” teriak Kila,
"lu pada ganggu gue buat PR tau gak! gk konsen gue, bentar lagi jam munaroh lagi, yaampun gawat darurat ini! Panggil ambulans!” lanjut kila yang panik sendiri.
“sapa suruh lu buat PR di sekolah, buat PR itu di rumah.” Ujar Dita.
“ya lupa gue, maklum sifat manusia.” Tangkas Kila.
“ribut aja terus ribut, gk sekalian baku hantam? Biar masuk BK, lumayan bahan gibah seangkatan.” Ujar Lesya yang sedari tadi menyimak bacotan ke empat sobatnya itu,
sedangkan Dara ia sibuk mengutak atik hpnya. kayak ada yang ngechat aja.
Sesaat kemudian, terdengar suara gaduh dari luar, yang ternyata murid kelas sedang berhamburan masuk ke dalam kelas, karena guru Bahasa Indonesia yang terkenal killer itu sudah datang. Mereka langsung duduk ditempat masing masing.
“huuh untung udah selesai.” Gumam kila.
Dan beginilah situasi jam kos, dimana saat semua murid berhamburan keluar kelas, tapi tidak dengan Dita,Alia,Kila,Dara, dan Lesya yang terlalu malas untuk bangkit dari tempat duduk mereka.
Mereka lebih baik diam dikelas, sambil karaokean atau tidak bergibah dan memperdebatkan hal hal yang tak penting, seperti tadi itu.
2 jam pelajaran berlalu, akhirnya guru killer itu keluar juga dari dalam kelas meninggalkan kelas yang sudah memanas. Otak panas,jiwa panas,hati panas,tangan pun ikutan panas karena hanya tugas yang ia berikan bejibun, materi kagak jelas lagi. tidak berkeprikemuridan!.
Bel istirahat akhirnya berbunyi menyelamatkan 1 kelas dari hal hal yang tak wajar, dengan langkah terburu buru mereka kompak keluar kelas menuju kantin, sama seperti dara saat ini.
“guys gue ke kantin bentar, soalnya bakal ada yang panas.” Ucap Dara, lalu ia bangkit dari tempat duduknya setelah ia mengirim pesan di grup mereka ber-lima.
Tling.
Pesan terkirim, kompak Dita,Alia,Kila,Dan Lesya membuka grup dan melihat apa isi pesan itu.
1 detikkk….2detikk….3detik, mereka melihat isi pesan itu melotot tak percaya.
Dimana Dara mengirim SS chatnya dengan Vino. disana terlihat Vino yang menembak Dara kemarin malam.
Benar yang dikatakan Dara,seketika suasana menjadi Hareudang, apalagi khusus untuk Dita dan Alia.
“ANAK DAJAL LO DARA!!!” teriak Dita dan Alia kompak, serta sepatu melayang kearah Dara. Sedangkan Dara ia langsung berlari keluar kelas.
Sungguh aneh memang mereka, Author jadi makin kasian dengan nasib Dara. semoga saja dia bisa menyelamatkan diri dari fans bar-bar Vino.
dah abis.
Komentar
Posting Komentar